Tulisan ini tak lain adalah untuk dapat mengenalkan ABAH kepada masyarakat Banten khususnya dan masyarakat Indonesia pada umumnya. Walaupun secara pribadi ABAH tidak merasa perlu untuk dipublikasikan agar dapat terkenal, namun penulis berharap agar ABAH dapat dikenal oleh seluruh lapisan masyarakat, karena ABAH merupakan salah satu tokoh yang banyak memberikan sumbangsihnya bagi kemajuan dan perkembangan bagi Provinsi Banten bahkan kepada NKRI. DR. KH. TB. SANGADIAH, MA yang lebih akrab dipanggil dengan sebutan ABAH adalah seorang tokoh ulama kharismatik di Banten, oleh sebagian masyarakat dianggap sebagai Sesepuh Banten, berasal dari Kabupaten Pandeglang - Banten.
Dalam kesehariannya, ABAH sebagai Pengasuh dan Pimpinan Pondok Pesantren AL-BANTANI, merupakan sosok yangtawadhu, bersahaja dan bijaksana. ABAH sendiri tidak merasa sebagai seorang kyai, bahkan pangkat santri pun ABAH tidak merasa memiliki. Tercermin dari sikap ABAH yang selalu rendah hati, salah satunya ialah ucapan dan perkataan beliau kepada siapapun yang berkunjung ke tempat kediaman ABAH, bahwa ABAH bersama para santri yang diasuhnya sedang sama-sama belajar meningkatkan ibadah kepada Allah Subhanahu Wata’ala karena mengingat dan menimbang satu langkah lagi akan menghadapi kematian.
Padahal secara ilmu pengetahuan yang ABAH miliki, baik itu secara keagamaan, sejarah, ekonomi, kepemerintahan, kemiliteran, sosial dan budaya, boleh dibilang ABAH adalah pakar-nya, sehingga banyak orang dari berbagai kalangan mulai dari alim ulama, pejabat sipil, militer, kepolisian, pengusaha, pendekar, bahkan masyarakat yang berasal dari kalangan bawah sekalipun, yang datang dengan maksud meminta dorongan do’a restu, pandangan, wawasan, pendapat, arahan serta bimbingan.
Dalam bidang kerohanian, ABAH juga merupakan Penasehat Utama Tareqat Muktabarok Tingkat Nasional yang di Ketuai oleh Habib Luthfi bin Ali bin Yahya (tokoh kyai mashur dan ulama besar yang berdomisili di daerah Pekalongan – Jawa Tengah), Mustasyar/Dewan Penasehat PB NU (Pengurus Besar Nahdatul Ulama) Tingkat Nasional.
ABAH juga peduli terhadap seni dan budaya Banten, menjabat Ketua Umum Paguron Jalak Banten, organisasi masyarakat yang mengangkat dan menjunjung tinggi nilai luhur budaya bangsa dibidang seni beladiri pencak silat, yang tergabung bermacam ragam aliran dari berbagai daerah di Banten.
ABAH juga merupakan seorang enterpreneur atau pengusaha, beliau memiliki beberapa perusahaan yang merupakan lembaga besar bertaraf Internasional, Menjabat sebagai Presiden Komisaris PT. FUGRO INTERNATIONAL yang memiliki perwakilan di 83 Negara, Presiden Komisaris PT. FEDCO OIL & MINING REFINERY, CORPORASI 1477 serta Pembina Utama PT. DELTA INDONESIA Community Social Responsibility yang bergerak khusus di bidang sosial dan kemanusiaan.
Lembaga-lembaga besar yang ABAH miliki, beroperasi di bidang Oil Gas Industry & Refinery, Construction Industry, Mining Sector, Information System, Pengadaan Barang dan Jasa, yang menjadi rekanan dari perusahaan bertaraf Internasional dan Nasional, serta ditangani oleh sumber daya manusia yang sudah teruji dan dapat diandalkan.
Namun kesemuanya itu bagi ABAH adalah atas berkat rahmat dan karunia yang dilimpahkan oleh Allah Subhanahu Wata’ala kepada ABAH untuk dapat dibelanjakan serta dipergunakan pula pada jalan yang di ridhoi oleh Allah Subhanahu Wata’ala.
Itu terbukti dari suri tauladan ABAH yang selalu memberikan bantuan amal jariah maupun shodaqoh untuk kepentingan dan kemaslahatan umat, contohnya pada setiap acara dan kegiatan yang ABAH selenggarakan berupa santunan kepada yatim piatu, santunan kepada para manula, pengajian rutin ataupun peringatan hari besar Islam, ABAH tidak pernah mengajukan proposal untuk meminta bantuan sumbangan kepada pihak manapun dalam setiap kegiatannya.
ABAH mempunyai istri bernama Hj. NYIMAS RATU AYU DEWI NILA MAYANGSARI, SE, berasal dari Ujung Kulon Banten, tepatnya dari pulau Panaitan, yang akrab dipanggil dengan sebutan UMI, beliau adalah Pengasuh dan Pimpinan Majelis Ta’lim dan Dzikir AS-SYARI’AH AL-BANTANI, terdiri dari gabungan beberapa jama’ah ibu-ibu Majelis Ta’lim dan Dzikir yang tersebar di seluruh Provinsi Banten. Dalam kesehariannya, UMI selalu bersahaja dan rendah hati, merupakan figur seorang istri yang penuh pengabdian dalam mengurus keluarga.
Selain turut berperan aktif dalam kegiatan sosial kerohanian maupun sosial kemasyarakatan, UMI pun mengelola beberapa butik yang menyediakan kebutuhan busana muslim beserta perlengkapannya yaitu “Karell Butik” di Serang, “Shalymar Butik” di Cilegon dan “Nabella Butik” di Merak.
UMI tidak hanya menjadikan Butik yang dimilikinya sebagai sarana tempat usaha ataupun hanya semata untuk mencari keuntungan, melainkan juga berfungsi sebagai sarana pelaksanaan kegiatan ibadah pengajian dan dzikir bagi para jama’ah Majelis Ta’lim dan Dzikir AS-SYARI’AH AL-BANTANI.
Dimata para jama’ah Majelis Ta’lim dan Dizikir AS-SYARI’AH AL-BANTANI, UMI adalah merupakan sosok ibu dan sahabat yang tidak saja lembut serta penuh dengan kasih sayang, melainkan juga penuh dengan pemikiran, strategik, dan visioner. Umi juga selalu dengan ketulusan hati dalam memberikan pertolongan serta bantuan kepada siapa saja yang membutuhkan.
Sehingga ABAH dan UMI mempunyai harapan, semoga atas perkenan izin dan ridho dari Allah Subhanahu Wata’ala serta do’a dan dukungan dari seluruh lapisan masyarakat Banten untuk dapat Mewujudkan Provinsi Banten Menuju Kota Aulia, Baldatun Thoyyibatun Warabbun Ghoffur Yang Merupakan Niat Bersama, Bahkan Menjadi Tanggung Jawab Kita Bersama.
Dalam kesehariannya, ABAH sebagai Pengasuh dan Pimpinan Pondok Pesantren AL-BANTANI, merupakan sosok yangtawadhu, bersahaja dan bijaksana. ABAH sendiri tidak merasa sebagai seorang kyai, bahkan pangkat santri pun ABAH tidak merasa memiliki. Tercermin dari sikap ABAH yang selalu rendah hati, salah satunya ialah ucapan dan perkataan beliau kepada siapapun yang berkunjung ke tempat kediaman ABAH, bahwa ABAH bersama para santri yang diasuhnya sedang sama-sama belajar meningkatkan ibadah kepada Allah Subhanahu Wata’ala karena mengingat dan menimbang satu langkah lagi akan menghadapi kematian.
Padahal secara ilmu pengetahuan yang ABAH miliki, baik itu secara keagamaan, sejarah, ekonomi, kepemerintahan, kemiliteran, sosial dan budaya, boleh dibilang ABAH adalah pakar-nya, sehingga banyak orang dari berbagai kalangan mulai dari alim ulama, pejabat sipil, militer, kepolisian, pengusaha, pendekar, bahkan masyarakat yang berasal dari kalangan bawah sekalipun, yang datang dengan maksud meminta dorongan do’a restu, pandangan, wawasan, pendapat, arahan serta bimbingan.
Dalam bidang kerohanian, ABAH juga merupakan Penasehat Utama Tareqat Muktabarok Tingkat Nasional yang di Ketuai oleh Habib Luthfi bin Ali bin Yahya (tokoh kyai mashur dan ulama besar yang berdomisili di daerah Pekalongan – Jawa Tengah), Mustasyar/Dewan Penasehat PB NU (Pengurus Besar Nahdatul Ulama) Tingkat Nasional.
ABAH juga peduli terhadap seni dan budaya Banten, menjabat Ketua Umum Paguron Jalak Banten, organisasi masyarakat yang mengangkat dan menjunjung tinggi nilai luhur budaya bangsa dibidang seni beladiri pencak silat, yang tergabung bermacam ragam aliran dari berbagai daerah di Banten.
ABAH juga merupakan seorang enterpreneur atau pengusaha, beliau memiliki beberapa perusahaan yang merupakan lembaga besar bertaraf Internasional, Menjabat sebagai Presiden Komisaris PT. FUGRO INTERNATIONAL yang memiliki perwakilan di 83 Negara, Presiden Komisaris PT. FEDCO OIL & MINING REFINERY, CORPORASI 1477 serta Pembina Utama PT. DELTA INDONESIA Community Social Responsibility yang bergerak khusus di bidang sosial dan kemanusiaan.
Lembaga-lembaga besar yang ABAH miliki, beroperasi di bidang Oil Gas Industry & Refinery, Construction Industry, Mining Sector, Information System, Pengadaan Barang dan Jasa, yang menjadi rekanan dari perusahaan bertaraf Internasional dan Nasional, serta ditangani oleh sumber daya manusia yang sudah teruji dan dapat diandalkan.
Namun kesemuanya itu bagi ABAH adalah atas berkat rahmat dan karunia yang dilimpahkan oleh Allah Subhanahu Wata’ala kepada ABAH untuk dapat dibelanjakan serta dipergunakan pula pada jalan yang di ridhoi oleh Allah Subhanahu Wata’ala.
Itu terbukti dari suri tauladan ABAH yang selalu memberikan bantuan amal jariah maupun shodaqoh untuk kepentingan dan kemaslahatan umat, contohnya pada setiap acara dan kegiatan yang ABAH selenggarakan berupa santunan kepada yatim piatu, santunan kepada para manula, pengajian rutin ataupun peringatan hari besar Islam, ABAH tidak pernah mengajukan proposal untuk meminta bantuan sumbangan kepada pihak manapun dalam setiap kegiatannya.
ABAH mempunyai istri bernama Hj. NYIMAS RATU AYU DEWI NILA MAYANGSARI, SE, berasal dari Ujung Kulon Banten, tepatnya dari pulau Panaitan, yang akrab dipanggil dengan sebutan UMI, beliau adalah Pengasuh dan Pimpinan Majelis Ta’lim dan Dzikir AS-SYARI’AH AL-BANTANI, terdiri dari gabungan beberapa jama’ah ibu-ibu Majelis Ta’lim dan Dzikir yang tersebar di seluruh Provinsi Banten. Dalam kesehariannya, UMI selalu bersahaja dan rendah hati, merupakan figur seorang istri yang penuh pengabdian dalam mengurus keluarga.
Selain turut berperan aktif dalam kegiatan sosial kerohanian maupun sosial kemasyarakatan, UMI pun mengelola beberapa butik yang menyediakan kebutuhan busana muslim beserta perlengkapannya yaitu “Karell Butik” di Serang, “Shalymar Butik” di Cilegon dan “Nabella Butik” di Merak.
UMI tidak hanya menjadikan Butik yang dimilikinya sebagai sarana tempat usaha ataupun hanya semata untuk mencari keuntungan, melainkan juga berfungsi sebagai sarana pelaksanaan kegiatan ibadah pengajian dan dzikir bagi para jama’ah Majelis Ta’lim dan Dzikir AS-SYARI’AH AL-BANTANI.
Dimata para jama’ah Majelis Ta’lim dan Dizikir AS-SYARI’AH AL-BANTANI, UMI adalah merupakan sosok ibu dan sahabat yang tidak saja lembut serta penuh dengan kasih sayang, melainkan juga penuh dengan pemikiran, strategik, dan visioner. Umi juga selalu dengan ketulusan hati dalam memberikan pertolongan serta bantuan kepada siapa saja yang membutuhkan.
Sehingga ABAH dan UMI mempunyai harapan, semoga atas perkenan izin dan ridho dari Allah Subhanahu Wata’ala serta do’a dan dukungan dari seluruh lapisan masyarakat Banten untuk dapat Mewujudkan Provinsi Banten Menuju Kota Aulia, Baldatun Thoyyibatun Warabbun Ghoffur Yang Merupakan Niat Bersama, Bahkan Menjadi Tanggung Jawab Kita Bersama.